Kompensasi Untuk Tanda Zodiak
Substabilitas C Selebriti

Cari Tahu Kompatibilitas Dengan Tanda Zodiak

Mengapa NBA Melarang Air Jordans? Kisah Sneaker Banyak Disalahpahami

Olahraga

Ketika NBA dilarang Air Jordan pada tahun 1984, hal itu memicu kontroversi dan keingintahuan yang masih berlanjut hingga saat ini. Mengapa liga menargetkan sepasang sepatu kets yang dikenakan oleh pendatang baru bernama Michael Jordan ? Pertanyaannya tampak jelas, namun kisah sebenarnya di balik larangan tersebut jauh lebih kompleks daripada yang disadari kebanyakan orang.

Artikel berlanjut di bawah iklan

Selama beberapa dekade, para penggemar percaya bahwa Air Jordan 1 adalah sepatu kets yang menjadi pusat keputusan liga. Asumsi ini, yang dipicu oleh kejeniusan pemasaran Nike, tidak hanya membentuk budaya sepatu sneaker tetapi juga kebangkitan salah satu ikon bola basket terbesar. Benarkah Air Jordan yang dilarang – atau ada cerita lain yang lebih menarik?

Mengapa NBA melarang Air Jordans?

  Sepatu kets air jordan langka dilelang
Sumber: Mega
Artikel berlanjut di bawah iklan

Mengapa NBA melarang Air Jordans? Kebenaran dimulai dengan sepatu kets lainnya.

Pada tahun 1984, NBA memberlakukan kebijakan seragam yang ketat yang mengharuskan pemain mengenakan sepatu kets yang didominasi warna putih dan serasi dengan warna tim mereka. Ketika Michael Jordan melangkah ke lapangan dengan berpasangan Nike Sepatu kets Air Ship — dirancang dengan skema warna hitam-merah yang berani — liga mengeluarkan peringatan. Sepatu tersebut, kata NBA, melanggar kebijakan seragam, dan Jordan akan didenda $5.000 untuk setiap pertandingan yang dia mainkan dengan sepatu tersebut.

Bertentangan dengan anggapan umum, bukan Air Jordan 1 yang mendorong keputusan ini. Air Ship, pendahulu dari lini Air Jordan, adalah sepatu sebenarnya yang menurut NBA bermasalah. Pada saat Air Jordan 1 dirilis, Nike memanfaatkan momen tersebut untuk menciptakan salah satu kampanye pemasaran paling ikonik dalam sejarah olahraga.

Artikel berlanjut di bawah iklan

Putaran pemasaran Nike menciptakan sebuah legenda.

Iklan Nike mengarah pada pemberontakan. Salah satu iklan menggoda , “Pada tanggal 15 September, Nike menciptakan sepatu basket baru yang revolusioner. Pada 18 Oktober, NBA mengeluarkan mereka dari permainan.” Iklan tersebut tidak menyebutkan Air Ship, sehingga penonton dapat mengaitkan kontroversi tersebut secara langsung dengan Air Jordan 1. Saran bahwa NBA menekan individualitas Michael membuat sepatu tersebut semakin menarik.

Artikel berlanjut di bawah iklan

“Ini seperti anak kecil, ketika orang tuamu mengatakan kamu tidak bisa melakukan sesuatu, kamu ingin melakukannya,” Michael menjelaskan dalam video promosi. Kisah ini menarik perhatian para penggemar. Dengan menganggap pelanggaran aturan berpakaian sederhana dan membingkainya sebagai pertarungan melawan otoritas, Nike memanfaatkan momen budaya dan menjadikan Air Jordan sebagai simbol pemberontakan dan inovasi.

Larangan tersebut mengubah Michael dan Nike menjadi ikon.

Waktunya sangat tepat. Michael adalah bintang yang sedang naik daun saat ia memukau penonton dengan bakatnya. Sementara itu, Nike sangat ingin memantapkan dirinya di bidang alas kaki bola basket. Apa yang disebut sepatu kets 'dilarang' menjadi lambang pembangkangan. Hal ini menyebabkan penjualan Air Jordans meroket.

Artikel berlanjut di bawah iklan

Pada akhirnya, NBA tidak pernah melarang Air Jordans secara langsung. Namun, legenda sepatu kets yang “dilarang” telah mengukuhkan tempatnya dalam sejarah sepatu kets. Saat ini, para pemain NBA bebas mengenakan sepatu kets yang berani dan berwarna-warni di lapangan tanpa takut akan larangan. Namun hal ini tidak membuat kisah tentang Air Jordan yang dilarang menjadi kurang menarik bagi para fanatik NBA.

Bagi Michael, momen ini lebih dari sekedar kemenangan pemasaran. Hal ini menjadi landasan bagi mereknya untuk melampaui bola basket, memengaruhi mode, budaya, dan olahraga dengan cara yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun. Perputaran cerdik Nike dan bakat Michael mengubah peringatan liga menjadi salah satu kisah sukses merek terbesar sepanjang masa.